Minggu, 22 September 2013

Kalimat Motivasi?

Ilustrasi: blog.fitb.itb.ac.id
Entah apa judul yang tepat. 

Kalimat motivasi berikut sepertinya tak asing di telinga kita, ‘Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda’, ada juga yang menyebut ‘Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda’. Apapun itu, tujuan dari kalimat motivasi tersebut adalah untuk mendorong diri menuju keberhasilan atau kesuksesan.



Entah siapa pencetus kalimat motivasi tersebut. Tapi bagi saya, ada kontradiksi dalam kalimat tersebut yang justru terasa aneh.

Kegagalan, keberhasilan dan kesuksesan, adalah akibat yang terdampak sebab dari satu hal yang diupayakan. Dalam tataran ini, kalimat motivasi membicarakan tentang target atau pencapaian.

Jika angka 10 dianalogikan sebagai target, maka seseorang seharusnya dikatakan gagal apabila ia tak mampu mencapai angka 10. Bahkan dengan selisih 0,00001 sekali pun. Lantas bagaimana bisa kegagalan kemudian disebut sebagai keberhasilan/kesuksesan yang tertunda? Alih alih menyebut gagal, kita lebih senang menyebutnya hampir berhasil atau mendekati target. Tujuannya tidak lain, memotivasi diri.

Kegagalan, keberhasilan atau kesuksesan, sejatinya adalah situasi dan kondisi yang berjalan pada satu rangkaian waktu. Dalam tataran waktu kita berbicara tentang kesempatan. Dengan demikian, kegagalan seharusnya tetaplah kegagalan. Perihal mengulang dengan cara lain agar sukses/berhasil, itu hal lain dan tentunya dengan kesempatan yang lain juga.

Yang jadi persoalan adalah, manusia selalu senang membodohi dan menipu diri pada kata-kata yang berbau motivasi atau penghalusan. Apakah manusia terlalu takut untuk mengatakan bahwa yang gagal itu gagal?

Kiranya, hal tersebut kewajaran mengingat manusia adalah makhluk yang toleran. Toleran dalam berbagai hal, termasuk ilmu pasti sekalipun. Buktinya, selalu ada pembulatan juga penghalusan untuk setiap kekurangan. Dan hal tersebut telah dianggap sebagai kebutuhan, karena pada dasarnya, manusia memang butuh pujian dan sanjungan. Di situlah titik awal kalimat motivasi berperan.

Dan ketidakwajaran, justru saat manusia bertindak di luar hal-hal yang umum dilakukan, sekalipun tindakannya benar.

hihi, ko jadi ga nyambung ya,,,  selamat beraktivitas :)

*)pernah ditulis di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar